Pemuda : Kenapa kita mesti sembah benda yang kita tak nampak? Kalau betul Allah memang wujud, mana Allah? Mana??
Ulama' : (bertindak menampar pemuda tersebut)
Pemuda : Kenapa tampar saya? Kalau marah pun, janganlah tampar saya!
Ulama' : Kamu rasa sakit tak?
Pemuda : Mestilah saya rasa sakit. Dah kena tampar.
Ulama' : Kalau kamu rasa sakit, tunjukkan saya, mana rupa sakit?
Pemuda : (menunjuk ke arah pipinya)
Ulama' : Itu bukan rupa sakit, itu pipi.
Pemuda : Tapi inilah kesan sakit. Merah pipi saya.
Ulama' : Itu kesan sakit, bukan rupa sakit. Yang saya tanya bukan kesan sakit tapi rupa sakit. Kamu nampak atau tak rupa sakit?
Pemuda : (menggeleng-gelengkan kepalanya)
Ulama' : Tapi kamu dapat merasainya, betul?
Pemuda : (menganggukkan kepalanya)
Ulama' : Begitulah juga dengan Allah. Kita tak nampak rupa Allah tapi kita dapat merasai kewujudan-Nya. Kita tak dapat melihat rupa Allah dan tak dapat melihat-Nya, tapi kita tahu Dia memang ada. Jadi, janganlah menafikan kewujudan-Nya.
i like
ReplyDeletealhamdulillah, baguslah :)
ReplyDelete